Langsung ke konten utama

Secarik Kertas Rindu untuk Sahabatku

Jakarta, 9 Mei 2018
Tengah malam,

Hai, kamu! Iya, kamu yang aku asumsikan lebih dari satu. Tidak peduli lagi harus siapa yang cocok menjadi "kamu" yang aku maksudkan.

Hey, teruntukmu.
Di sini, mungkin. Wadahku menyusun huruf satu demi satu menjadi kata, menyusun kata satu demi satu menjadi kalimat, dan seterusnya. Untuk sementara. Bukan, bukan berniat ingin dibaca. Hanya ingin menyampaikan yang lompat dari relung imajinasiku.
Buat sementara saja.

Aku rindu.
Rindu.
Sangat.
Iya, benar. Layaknya rindu yang saat ini sedang populer.
Aku rindu gelak tawa yang kita luapkan bersama-sama.
Aku rindu saat kita sama-sama saling peduli. Kamu peduli aku. Aku pun demikian.
Aku rindu apresiasi dan dukungan yang kita berikan satu sama lain. Tidak terima mau situasinya seberat apapun, aku rindu kamu ada di sisiku.

Hey, ayolah.
Sudah kubilang bukan?
Kamu yang aku maksud ku asumsikan lebih dari satu.
Tenanglah, perhatian tak melulu soal cinta remaja.
Perhatian juga berlaku pada yang lain, ingatlah.

Selalu kusempatkan tuk membuka tempat kita bercanda di jagad maya ini.
Hanya untuk memastikan apakah kamu baik-baik saja.
Manakali, kamu butuh penyemangat atau tempat bermanja-manja.
Paling tidak kuusahakan respon yang berkenaan denganmu.
Atau apabila memang tak apa, kucarikan buah-buahan pemanis dalam hubungan kita. Tak sekadar bertanya kabar atau memulainya dengan rajutan gurauanku.

Hey, tunggu.
Dimana kamu sekarang?
Dimana?
Di saat aku mencari.
Di saat aku berperang melawan segala gulana, segala gundah.
Tidakkah kau ingat kita berjanji tuk saling ada?

Aku tahu, pernyataan tersebut bukan berarti melahirkan sebuah kata "selalu"
Setidaknya kapanpun itu, hal yang kamu lakukan itu membekas di kalbu.

Tidak. Aku tidak mengharap, hanya saja aku rindu. Itu saja.

Memang benar. Tak ada waktu yang kamu maksud selama ini mungkin saja waktu untukku, rekan rajut lamamu. Bukan untuk teman rajut barumu.

Bukan, bukannya mengharap, hanya saja aku rindu sosokmu yang menerapkan kata "saling" dalam hal apapun.

Sekali lagi, aku rindu.
Sangat.
Selamat malam.


-Naw-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

8 JALUR PEMERATAAN ORDE BARU

1. pemenuhan kebutuhan pokok rakyat banyak, berupa pangan, sandang dan perumahan 2. kesempatan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan 3. pembagian pendapatan 4. kesempatan kerja 5. kesempatan berusaha 6. kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan khususnya bagi generasi muda dan kaum wanita 7. penyebaran pembangunan 8. kesempatan memperoleh keadilan ini merupakan pedoman pembangunan nasional pada masa Orde Baru baik jangka panjang maupun jangka pendek :) thanks for reading ^_^

Be Like a Bee, Be a Better Person

A bee on a flower Picture's Source : https://magazine.job-like.com/cara-ampuh-terhindar-sengatan-lebah/   "Be like the honey bee, anything it eats is clean, anything it drops is sweet, and the branch it sits upon does not break" -Imam Ali bin Abi Thalib- Based on the written quotes by Imam Ali bin Abi Thalib above, we know that everything what bee does is very useful for another living things in this earth. In that quotes said that bee eats the hygienic diet, produces much sweet honey, and does not break any branch that has been visited by them. What bee does is very nice for us as human being to follow. Imam Ali bin Abi Thalib told us to be a kind person that always does good deeds to every living things in this world, thus we could be someone that is useful for other people. When we do a good deed, we need to be a best version of ourselves. We must be a better person than before first. We know that, there are many ways and steps that we must do to make ou...